Lazimnya batu akik biasa, batu combong atau batu yang mempunyai ciri khas berlubang ditengah. Banyak kita jumpai di berbagai penjual batu cincin di kaki lima. Batu ini mempunyai kadar keras sangat rendah, yaitu antara 5-6 mohs Kadar keras atau bida tergolong batu yang mudah pecah. Konon, dalam dunia perbatuan, tak sedikit orang-orang mencari batu combong, karena tuahnya. Mereka sangat percaya akan tuah batu ini yang mempunyai prospek baik dalam pengasihan. Namun, meski batu combong ini banyak dipasaran, tapi untuk mencari yang benar-benar bertuah, memanglah sangat sulit. Mereka harus tahu betul mana yang alami dan mana yang palsu. Karena di zaman yang kian canggih ini, apapun bisa ditiru dan menyerupai sama persis dengan yang aslinya. Disamping itu juga, kita harus memahami betul karakter dari bahan batu itu sendiri. Sebab, semua batu combong berasal dari bahan yang mempunyai unsur air, diantaranya :
Kinyang atau kenanga
: batu ini berasal dari bahan cadas kali atau pegununganyang mempunyai
warna kuning bercampur orange, batu dengan ciri khas seperti ini
mempunyai 3 pamor/ruwas batu : 1) pamor sulaiman, 2) pamor air widuri,
3) pamor collono (mulus).
Yaman Jawa
: Bahan yang berasal dari mata air yang membeku dan mempunyai ciri khas
warna hitam. Batu ini mempunyai 2 pamor : 1) pamor madu, 2) pamor
sulaiman.
Angkik
: Bahan dari batu ini berasal dari dalam batu cadas. Dan biasa
mempunyai warna putih gajih. Batu ini mempunyai bermacam-macam pamor,
Seperti : Urat serabut, urat widuri, urat sumur bandung, urat cempaka
dan lain-lain..
Sebagai ciri untuk memilih batu combong yang asli, silahkan ikuti tips sebagai berikut :
Dipegang berat dan didalamnya mempunyai serabut urat batu .
Lubang yang terdapat pada batu itu bersifat alami, bukan bikinan, seperti : dikikir atau dibikin beraneka bentuk lubang.Didalam lubang berbentuk kasar dan tidak mulus (dikikir).
Lubang yang terdapat pada batu itu bersifat alami, bukan bikinan, seperti : dikikir atau dibikin beraneka bentuk lubang.Didalam lubang berbentuk kasar dan tidak mulus (dikikir).